Rabu, 24 Agustus 2011

Emosi dan Psikologis


50 MODEL EMOSI BERBOBOT NEGATIF

1.    Disstres
2.    Marah
3.    Sedih
4.    Menangis
5.    Gundah
6.    Gelisah
7.    Pesimis
8.    Jenuh
9.    Benci
10. Dendam
11. Loyal
12. Cemburu
13. Curiga
14. Malu
15. Rasa bersalah
16. Halusisnasi
17. Osilasi
18. Assilasi
19. Ilusi
20. Mencela
21. Pasif
22. Bingung
23. Konflik
24. Deki
25. Jengkel
26. Menyesal
27. Mengeluh
28. Putus asa
29. Sikap tidakpasti
30. Intimidasi
31. Menggosip
32. Rasa jijik
33. Bercerai
34. Beratem
35. Saling olok
36. Sensitif
37. Melamun
38. Idealis
39. Curiga
40. Cemas
41. Egois
42. Intimidasi
43. Acuh takacuh
44. Stereotipy
45. Regressi
46. Terkejut
47. Terpuruk
48. Tertindas
49. Konflik
50. Depresi





50 MODEL EMOSI BERBOBOT POSITIF
(tulis kembali kata-kata yang dibaca tester)

  1. Bercanda
  2. Sistemik
  3. Harapan
  4. Optimis
  5. Antusias
  6. Gairah
  7. Suka
  8. Minat
  9. Gembira
  10. Percaya diri
  11. Empati
  12. Simpati
  13. Suasana hati
  14. Kata hati
  15. Surprise
  16. Imageri
  17. Rasa humor
  18. Cuek
  19. Nafsu
  20. Stereotipy
  21. Bangga
  22. Senang
  23. Agresif
  24. Rasa kasih sayang
  25. Belas Kasihan
  26. Sabar
  27. Rindu
  28. Tersanjung
  29. Terbuai
  30. Asertif
  31. Ideal diri
  32. Harga diri
  33. Pengendalian diri
  34. Fantasi
  35. Mengenal diri
  36. Penampilan
  37. Bijaksana
  38. Relasasi
  39. Murah
  40. Ramah
  41. Mulia
  42. Penolong
  43. Keteguhan hati
  44. Toleransi
  45. Melancholis
  46. Pekerja keras
  47. Pujian
  48. Setia
  49. Serius
  50. Jujur

REMAJA ( 9-11,13-15,17-19 TAHUN) WANITA (11-13,15-17-19-21 ) PRIYA
KARAKTERISTIK FISIK REMAJA WANITA
1. mulai tumbuh payudara
2. mulai tumbuh bulu-bulu rambut di bagian tertentu
3. mulai terjadinya menstrulatie
4. adanya jerawat yang tak terduga
5. suara menjadi lebih lembut
6. adanya penambahan berat badan
7. adanya penambahan tinggi badan
8. bibir menjadi lebih merah
9. bulu mata menjadi lebih lentik
10. alis mata mulai terbentuk
11. pipi menjadi lebih merona
12. pinggul melebar
13. kematangan organ-organ reproduksinya
14. mulai suka berdandan
15. ingin selalu memperbaiki penampilan fisik
16. rambut mulai diatur dengn gaya-gaya tertentu
KARAKTERISTIK PSIKOLOGIS REMAJA WANITA
1. rasa malu berlebihan
2. emosi tidak stabil
3. percaya diri sering tidak harmoni
4. sikap tidak senang terhadap seseorang
5. merasa bosan dengan dirinya sendiri
6. selalu ada keinginan untuk menyendiri
7. keseganan untuk bekerja
8. mulai membantah terhadap orang lain
9. ingin menang sendiri
10. ingin menjadi orang lain
11. selalu ingin dipuji
12. mendoakan seseorang
13. mempunyai cita-cita yang tinggi
14. rasa takut /gelisah /cemas
15. mempunyai imagenasi yang tinggi
16. rasa ingin tahu yang besar
17. mudah merasa puas
18. ada kontak batin yang tajam dengan orang tua/teman
19. mempunyai grup atau kelmpok bermain
20. mempunyai minat yang tinggi terhadap sesuatu
21. day dreaming /mimpi siang bolong /gede rasa
22. antagonisme social peran sosialnya berbalik karakter
23. antagonisme seksual/peran seksualnya berbalik karakter
24. pschedoafektifitas/perilaku kepribadiannya semu /ganda/multiple personality
25. mudah sedih dan mudah gembira
26. terjadi fantasi seksual/seksualnya dalam bentuk imagery
27. mulai ada perilaku masturbasi
WANITA DEWASA

  1. KARAKTERISTIK WANITA DEWASA
  2. MASA PERNIKAHAN
  3. MASA KEHAMILAN
  4. MASA PERSALINAN
  5. MASA NIFAS

KARAKTERISTIK WANITA DEWASA

1.      DEWASA AWAL ( USIA 21/22 TAHUN – 30 TAHUN )
2.      DEWASA TENGAH ( USIA 36 TAHUN – 45 TAHUN )
3.      DEWASA AKHIR  ( USIA 45 TAHUN – 55 TAHUN )

MASA DEWASA AWAL/MUDA merupakan masa yang ditandai dengan

  •  Pengaturan
  • Usia reproduksi
  • bermasalah
  • ketegangan emosional
  • keterasingan social
  • komitment
  • ketergantungan
  • perubahan nilai
  • penyesuaian diri dengan cara hidup
  • kreatif

MASA DEWASA PERTENGAHAN merupakan masa yang ditandai dengan

  • pereode yang Sangat ditakuti
  • transisi
  • pencapaian sukses
  • usia berbahaya
  • usia canggung
  • berprestasi
  • evaluasi dengan Standard ganda
  • perubahan jasmani
  • sikap terhadap usia
  • sepi
  • jenuh
  • tanggung jawab social
  • membantu remaja menjadi orang yang bertanggung jawab
  • mempererat dalam relasi pasangan hidup
  • penyesuaian diri terhadap perubahan psikologis
  • mempertahankan prestasi dalam karier dan pekerjaan
  • menyadari dan penyesuaian diri dengan usia yang semakin tua


MASA DEWASA AKHIR Merupakan masa yang ditandai dengan
   
    1. penyesuaian diri dg menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan
    2. penyesuaian diri dengan masa pensión dan berkurangnya income keluarga
    3. penyesuaian diri dengan kematian pasangan hidup
    4. membentuk hubungan dengan orang –orang seusia
    5. membentuk pengaturan kehidupan fisik yang memuaskan
    6. penyesuaian diri dg peran social secara luwes
    7. terjadi perilaku post power syndrom
    8. merasa dekat dengan kemunduran kesehatan ( berpenyakit )
    9. ada perasaan takut
    10. tidak mau disebut tua
    11. masa pensión atau masa pengurangan kegiatan rutin
    12. depresi pre menopause
    13. masa berhentinya menstrulatie/menopause/klectomaric
    14. managemen emosinya terganggu


MASA PERNIKAHAN/MARIAGE PERIOD

MASA INI DITANDAI DENGAN :

1.      Persiapan pernikahan
2.      Pengertian perkawinan
3.      Perubahan dalam pola hidup
4.      Berakhirnya masa pacaran/pertunangan/perkenalan awal
5.      pernikahan/perkawinan/meninggalkan masa gadis  dari segi hukum dan agama
6.      kehidupan rumah tangga dalam keluarga suami istri
7.      keuangan keluargamembangun saling percaya
8.      menerima pasangan apa adanya
9.      penyesuaian diri dengan pasangannya sebelum terjadi kehamilan           
10.  refleksi diri
11.  menata hubungan seksual
12.  masa persiapan kehamilan

Kajian berikutnya hádala kajian tentang wanita dewasa dan perasaan teorinya sbb :

1.      wanita dewasa dan perasaan
2.      wanita dewasa dan relajar
3.      wanita dewasa dan berpikir




























1
PROSES BERFIKIR

Berfikir : Suatu aktifitas pribadi yang bertujuan untuk memecahkan masalah hingga menemukan hubungan-hubungan dan sangkut pautnya.

Tujuan berfikir : Untuk memahami realitas dalam rangka mengambil keputusan, memecahkan persoalan dan innsik yang baru.

Bagaimana berfikir ?
1.Berfikir Austistik : Fantasi, menghayal, dan semacam berfikir fuii thinkig (melarikan diri dari kenyataan).
2.Berfikir Realistik : Berfikir menyesuaikan diri dengan dunia nyata. Ada dua model :
*. Deduktif : Dari hal yang umum ke hal-hal khusus.
* Indutif : Dari yang khusus ke yang umum

D I
E TEORI N
D HUKUM-HUKUM D
U HIPOTESA U
K PROPOSISI PERTANYAAN K
T KLASIFIKASI T
I PENGALAMAN SEHARI-HARI I
F F

Berfikir evaluatif : berfikir kritis, menilai baik dan buruknya suatu gagasan.

Berfikir kreatif : Menemukan sesuatu yang baru.

2
Cri-ciri berfikir kreatif
- Tidak selalu IQ nya paling tinggi
- Mempunyai bakat dan kemampuan
- Insight bagi pemikir keras
- Menghindari cara yang sudah digunakan orang lain
- Memilih cara sendiri
- Interprestasi pribadi

Proses berfikir kreatif
- Orientasi - Ilumisasi
- Preparasi - Verifikasi
- Inkubasi

Faktor-faktor yang berpengaruh thd berpikir kreatif
- Kemampuan kognitif
- Sikap yang terbuka
- Sikap yang bebas, otonom, percaya diri sendiri

PEMECAHAN MASALAH ( PM )
Pemecahan masalah : yaitu individu yang diharapkan kepada persoalan yang mendesak perlu dilakukan pemecahannya pemikir ~ Digunakan pemahaman PM merupakan metode yang paling cocok untuk belajar efektif di perguruan tinggi

Faktor-faktor PS/PM
- Motifasi - Kebiasaan
- Kepercayaan dan sikap yang salah - Emosi

Pentingnya PM
- Merupakan stimuli dalam bentuk pengambilan keputusan
- Merupakan proses manajemen kepemimpinan
- Polapikir dan tehnik-tehnik pemahaman

3
Cara-cara PM
- Pendekatan pada kekuatan supranatural
- Pendekatan pada kekuasaan / otoritas
- Naluri/insting Intuisi
- Pengetahuan umum
- Metoda lmiah

Metode dan unsur-unsur yang harus dipenuhi dalam PM dengan cara metode ilmiah :
- Penggunaan prosedur dan tehnik-tehnik yang diakui
- PM harus obyektif dan tidak emosi
- Menghindari pengaruh logis dan menerapkanPM sebaran logis
- Menjauhkan praduga sebelum ada informasi yang relevan / meyakinkan masuk dalam pengolahan.
- Bersifat selektif dan kreatif
- Mampu menghadapi tantangan baru
- Senantiasa menuntut keyakinan atas dasar mengapa sesuatu harus terjadi

Hubungan pola pikir dan metode PM
Pola pikir merupakan titik berangkat suatu sikap memecahkan masalah dan pengambilan keputusan

Pola Pikir menurut Dorothy P. Craig :
a. Defining the problem
b. Setting the obyektif
c. Choosing among alternate strategis
d. Desagning the evaluation
e. Using the evaluation information

Pola Pikir menurut George p. Huber :yaitu Penemuan Masalah dan Pemecahan Masalah

4
PK sebagai fungsi yang kontekstual
- Tidak berlangsung dalam suasana fakum
- Berlangsung dalam suasana organisasi
- Penerapannya mempertimbangkan sikon
- Berkaitan langsung dengan tujuan
- Pada analisa terakhir diukur dengan implementasinya

Model & tehnik PK
- Optimasi Mixed scanning
- Satisficing Heuristik

Kendala-kendala PK
- Bersumber pada prilaku si pengambil keputusan
- Trauma kegagalan masalalu
- Pemahaman yang tiadak tepat tentang peran informasi
- IQ, AQ, EQ seseorang
- Faktor ketidak pastian, bimbang ragu dan konflik berkepanjangan
- Keterlibatan kelompok sebagai kendala
- Inertia/Kemalasan
- Ketidak jelasan peran
- Ketidak mampuan dalam memanage waktu
- Kesertaan stress & depressi
- Neraca keputusan yang diambil

Pelaksanaan PK :
- Identifikasi permasalahan
- Penilaian hasil diskusi
- Pengambil keputusan penentuan sikap
- Motivasi PK
- Pelaksanaan yang efisien & kreatif


5
Tahap & Langkah PM & PK
a. Penemuan masalah c. Pemecahan masalah
- Penemuan masalah - Rumusan tujuan
- Penentuan prioritas - Analisis alternatif
- Rumusan masalah d. Pengambilan keputusan
b. Analisa masalah - Analisis keputusan
- Mencari sebab - Pengambilan keputusan
- Memilah-milah sebab - Perencanaan tindakan

Hubungan berfikir, belajar dan ingatan
Proses berfikir hasilnya antara lain diaplikasikan dalam proses belajar sarat dengan ingatan/ memori sebagai tempat mengingat, menyimpan data baik waktu yang relative pendek maupun yang panjang / selamanya.
Faktor lupa merupakan faktor yang berpengaruh penting dalam kehidupan berfikir menggunakan otak.
Berfikir hal-hal yang pasti menggunakan otak kanan, Sedangkan yang mengandung muatan fiksi dan bahasa menggunakan otak kiri
Belajar efektif harus disesuaikan dengan cara berfikir / harus dapat memilih cara berfikir mana untuk dapat menerima system cara belajar yang efektif & efisien.

Fungsi berbahasa dalam berprilaku :
Sebagai alat untuk mengucapkan gagasan dengan cara berbicara (ucapan, isyarat, lambing-lambang, dsb).
Dalam berprilaku berbahasa akan menampakkan kepada:
- Etika seseorang - Penguasaan informasi
- Pendidikan seseorang - Hsl.Interprestasi seseorang
- Cara berpikir seseorang - Penguasaan komunikasi
- Adat budaya - HAM & Kom seseorangdsb.
- Hub.Interpersonal seseorang


6
Bagaimana kita dapat berbahasa
- Anak-anak mulai belajar dalam tiga proses ( Harvard + Skiner )
- Asosiasi
- Imitasi
- Penengahan

Berbahasa dalam hubungannya dengan perkembangan berbicara yang berfungsi sebagai :
1. Instrument 5. Heuristik
2. Resulasi 6. Imaginatif
3. Interpersonal 7. Informatif
4. Personal

Tugas pokok perkembangan bicara
1. Mengerti pembicaraan
2. Menambah perbendaharaan kata
3. Menyusun kata-kata
4. Pengucapan yang benar





hayoooo dilihat secara detail yah :)
jangan diambil pusing ckckckck

Pelayanan Gizi


PELAYANAN GIZI DI RUMAH BERSALIN DAN PUSKESMAS

Dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat akan penting nya pelayanan kesehatan terutama pada pemenuhan gizi. Fakultas kedokteran di perguruan tinggi memberikan pelatihan untuk bidan dan perawat yang dilakukan oleh lembaga-lembaga di bawah departeman kesehatan serta sekolah sekolah swasta maupun akademi. Model saat ini untuk program pelatihan formal bagi seorang bidan pada dasarnya diarahkan untuk 3 tahun tingkat diploma. Diploma ini memakan waktu 3 tahun dari pelatihan kebidanan setelah SMA. Pemerintah berusaha untuk mempercepat pengurangan kematian ibu,distribusi,dan peranan bidan tingkat desa. Sekarang, sebagian dari bidan telah dilatih untuk memberikan palayanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakan.Bidan ini dilatih dengan program tipe “A” yang di berikan untuk priode satu tahun. Program ini telah beroprasi selama 6 tahun(1990-1996). Namun hasil pelatihan jenis ini dalam hal kualitas pelatihan telah dipertayakan. Hal ini terjadi karena:
• Para bidan bagi peserta pelatih untuk pengiriman cukup pengalaman terbatas.
• Banyak bidan yang terlatih masih mudah, terutama di usia sekitar 18-19 tahun.
Faktor ini menambah tekanan yang dihadapi oleh para bidan yang diposting langsung ke desa setelah mereka selesai sekolah kebidanan. Hal ini sering menyebabkan ketidakpercayaan dan kurang nya dukungan dari masyrakat (soemantri, 2003)
Untuk meningkatkan pelayanan pemenuhan gizi,baik di rumah bersalin maupun di puskesmas.Maka pemerintah memberikan asuransi kesehatan masyarakat bagi masyrakat yang kurang mampu dengan alokasi anggaran kesehatan melalui APBN. Setiap tahun alokasi anggaran mangalami peningkatan setiap tahun tetapi tidak dalam konsisten.Masih di anggap jauh di bawah tingkat inflasi akibat krisis ekonomi berkepanjangan. Hal ini mengakibatkan anggaran sektor kesehatan benar-benar menurun. (kompas 4 mei,1995)
Status gizi dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bagi bayi maupun ibu hamil.Gizi yang buruk pada ibu hamil dapat berkontribusi untuk tingkat kematian ibu. Ada cara untuk meningkatkan palayanan terutama pada gizi dengan pendidikan kesehatan tentang gizi.
A.Menyusun menu
Dalam memberikan makanan yag baik terhadap individu terutama pasien, maka rumah bersalin dan puskesmas harus memperhatikan beberapa aspek yaitu: kemampuan tubuh itu sendri dalam mencerna zat gizi, umur seseorang,aktivitas yang dilakukan dan kondisi-kondisi tertentu seperti sakit,hamil,dan menyusui. Langkah yang dapat digunakan untuk merencanakan menu seimbang yaitu: setiap pagi,siang dan malam makan selinganan hendaknya disediakan bermacam-macam makanan untuk mendapatkan variasi menu yang beranekaragam.Karena setiap makanan mempunyai kelebihan dan kekurangan nilai gizi seperti banyak mengandung vitamin C tetapi rendah vitamin A.Apabila diperlukan maka variasi dari menu ini dapat ditukar setelah berjalan beberapa saat.
B.Memilih bahan makanan
Dalam pemilihan bahan makanan harus diperhatikan beberapa hal yaitu: Kesegaran , bau , warna , keutuhan. Dan yang paling penting kandungan zat gizi dalam zam makanan tersebut.Pemilihan bahan makanan haruslah berhati-hati,karena suatu bahan makanan tidak mungkin langsung sampai ke konsumen serta tidak adanya proses tertentu sehingga zat makanan resebut mempunyai nilai gizi.Kegiatan pengadaan bahan makanan sehingga bahan makanan tersebut sampai kepada konsumen yaitu melalui proses pengeringan terlebih dahulu yang dimaksudkan agar bahan makanan tersebut tidak cepat basi karena pengaruh mikroba yang ada di dalamnya.Kemudian setelah bahan makanan tersebut di keringkan langkah selanjutnya dengan pengangkutan makanan zat gizi tersebut kepada konsumen yang memerlukan.Akhirnya zat gizi yang diperluknan sampai ke tangan konsumen untuk di gunakan langsung atau di simpan terlebih dahulu untuk persedian.Zat makanan yang telah di keringkan sebelum sampai ke konsumen juga harus dilakukan proses pengemasan dimana ada yang dimasukkan dalam plastik, kaleng, botol dan sebagainya. Perlu diperhatikan ketika melakukan pengemasan harus memenuhi syrat yang baik sehingga akan mengurangi kerusakan dan penghamburan bahan makanan. Hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan bahan makanan yaitu:
1. Warna
Ada beberapa bahan makanan yang akan memberikan corak tertentu sehubung dengan kadar gizinya apabila terjadipenurunan kualitas.Maksud di sini seperti daging sapi yang seharusnya merah segar menjadi kebiruan,demikian juga ikan laut yang semula segar menjadi kebiru-biruan, terkelupas dan lembek.Selain daging ikan, perubahan warna juga terjadi pada sayuran hijau segar menjadi kekuningan menjadi kusam selain perubahan warna secara alami pada bahan makanan juga perlu diwaspadai adanya pemberian zat pengawet, atau pewarna yang digunakan apakah cocok buat makan atau tidak.
2. Bau
Bahan makanan yang mempunyai nilai gizi yang tinggi serta berkualitas baik akan member bau yang sedap, segar, enak, dan tidak bau busuk. Ini dikarenakan makanan yang biasanya sudah memerlukan bau tidak sedap,kandungan gizi yang terkandung didalamnya sudah rusak yang dapat menimbulkan keracunan karena telah terkontaminasi dengan bakteri.
C.Mengelolah bahan makanan/Menu
Makanan yang sebelumnya masih mentah dan sulit dicerna oleh tubuh akan menjadi mudak karena proses pengolahan yang tepat. Dengan memasak bahan makan, maka bahan makan tersebut menjadi lumat,midah dicerna dan diserap oleh tubuh.Pada umumnya untuk bagian makanan yang tidak dapat dimakan itu mempunyai nilai gizi yang rendah.Selain itu juga perlu diperhatikan cara pengolahan yang baik. Misalnya makanan untuk anak,bahan makanan jangan dimasak terlalu pedas yang mengakibatkan bahan makanan tersebut sulit untuk dikonsumsi.

D.Menyajikan makanan
Cara penyajian makanan berbeda-beda untuk setiap orang walaupun sebenarnya mempunyai nilai gizi yang sama.Makanan yang dihidangkan dengan cukup menarik dan ditempatkan ditempat yang bersih maka akan menggugah selera bagi semua yang melihatnya.Berbeda sekali dengan zat gizi yang diletakan seenaknya tanpa penyajian yang menarik serta ditaruh ditempat yang kotor.Selain kurang menarik juga akan mengurangi kadar gizinya karena memungkinkan telah terkontaminasi dari bakteri yang berasal dari tempatnya yang kotor tersebut.Hal penting yang perlu doperhatikan dalam hal ini adalah penyusunan dan penyajian menu harus tidak boleh melupakan kebutuhan 4 sehat 5 sempurna.
E.Tindak lanjut hasil pendidikan kesehatan
1.Observasi/pemantauan status gizi
Dalam melakukan pemantauan status gizi dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu langsung dan tidak langsung.
a) Pengukuran langsung
Ini bisa dilakikan dengan pengukuran antropometri , klinis , biokimia , dan biofisik. Pengukuran antropometri digunakan untuk memantau dimensi dan konsumsi tubuh pada berbagai tingkat umur.Biasanya digunakan untuk mengukur ketikseimbangan asupan protein dan energy yang terlihat dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Setelah terjadi perubahan-perubahan pada individu seperti perubahan jaringan epitel(mata , kulit , rambut , mukosa).Metode klinis ini digunakan untuk mendeteksi tanda- tanda kekurangan zat gizi dengan melakukan pemeriksaan riwayat penyakit.Pemeriksaan laboraturium digunakan untuk mendukung pemeriksaan klinis. SEdangkan pemeriksaan biofisik dengan melihat kemampuan fungsi dan perubahan struktur jaringan.
b) Pengukuran tidak langsung
Dapat dilakukan dengan survey konsumsi,stastik vital dan factor ekologi.Survey konsumsi dilakukan untuk melihat jumlah dan macam gizi yang dikonsumsi.Dengan menggunakan statistic vital akan digunakan untuk menganalisis data statistic kesehatan seperti angka kesakitan dan kematian karena penyakit tertentu,angka kematian berdasarkan umur seseorang dan lain-lain.Pengukuran dengan factor ekologi digunakan untuk mengetahui penyebab malnutrisi.
2 Kolaborasi dan rujukan
Adapun departemen yang berkecimpung di dalam upaya perbaikan gizi keluarga adalah departemen kesehatan,departemen pertanian,departeman agama,departemen dalam negri,badan koordinasi keluarge berencana nasional,dan departemen pendidikan nasional.Peranan pemerintah dalam hal rujukan dan kolaborasi yaitu menetapkan suatu kebijakan dengan mengeluarkan instruksi presiden no.8 tahun 1999 tentang gerakan nasional penanggulangan masalh pangan dan gizi.Dengan adanya instruksi ini setiap institusu diwajibkan saling bahu membantu mengatasi permasalah gizi nasional sehingga akan tercipta SDM yang lebih berkompoten dengan didukung oleh sumber gizi yang memadai.Sedangkan partisipasi masyarakat sendiri juga menjadi hal penting.usaha perbaikan gizi keluarga dan masyrakat yang telah direncanakan tidak mungkin akan tecapai tanpa partisipasi masyrakat sebagai objek dan subjek gizi yang diterapkan. (proverawati,2009)






DAFTAR PUSTAKA
• The Indonesian Minister of Health’s statement on health budgeting (Kompas, 4 May, 1995:3).
• Soemantri (2003), Ibid
• Atika proverawati,skm,Mph dan Siti asfuah,skep,Ns, Gizi untuk kebidanan, 2009, Yogyakarta:nuha medika

BBLR



Bayi Berat Lahir Rendah
Kapan bayi baru lahir ditimbang? Bayi baru lahir ditimbang segera setelah badannya dikeringkan dari air ketuban atau paling lambat sampai bayi berumur 1 hari.
Apa artinya bayi berat lahir rendah (BBLR) ?
Bayi yang pada waktu lahir beratnya : kurang dari 2500 gram.

Bagaimana mengetahui BBLR ?
Bayi berat lahir rendah diketahui dengan menimbang bayi segera setelah lahir.

Bila penimbangan bayi tidak mungkin dilakukan, bagaimana mengenal BBLR ?
a. Lingkar lengan atas bayi (diukur pada pertengahan lengan atas)kurang dari 9,5 cm.
b. Tubuh kurang berisi, ototnya lembek dan kulitnya mungkin keriput atau tipis.
c. Bayi lebih kecil dari bayi normal.

Mengapa terjadi BBLR ?
BBLR terjadi akibat :
a. Bayi lahir sebelum waktunya atau umur kelahiran belum mencapai 9 bulan.
b. Bayi lahir cukup bulan tetapi pertumbuhan ketika dalam kandungan tidak baik oleh karena ibu kurang gizi, kurang darah, sering sakit, banyak merokok atau bekerja berat.

Mengapa penting mengenal BBLR ?
Mengenal BBLR sangat penting karena tubuhnya mudah terganggu, misalnya :
a. Lemah dan mudah kedinginan karena lapisan lemak bawah kulitnya sangat tipis.
b. Cepat lelah, sering tersedak pada waktu menyusu dan malas mengisap. BBLR harus minum ASI lebih sering supaya beratnya menjadi normal.
c. Mudah terkena penyakit.
d. Mudah terkena gangguan pernafasan.
e. Mudah meninggal bila terkena penyakit.

Apa yang perlu dilakukan segera setelah BBLR dilahirkan ? a. Membersihkan jalan nafas (mulut dan hidung) dari lendir, darah dan air ketuban dengan kasa pembersih.
b. Membersihkan dan mengeringkan tubuh bayi dengan kain lunak yang bersih dan kering, tanpa memandikannya.
c. Meletakkan bayi di atas perut atau dada ibu.
d. Memotong dan merawat tali pusat dengan bersih dan benar.
e. Membungkus bayi dengan kain yang bersih, kering dan cukup tebal agar ia tidak kedinginan. Setiap kali ia kencing/pakaiannya basah, pakaian harus segera diganti.
f. Meletakkan penghangat yang cukup aman di dekat bayi dibaringkan, misalnya, botol berisi air panas yang telah ditutup rapat dan dibungkus dengan kain.
g. Memberikan bayi kepada ibunya untuk disusui.
Jika bayi tidak bisa mengisap, ASI diperas dan kemudian diberikan kepadanya dengan menggunakan sendok.

Bagaimana cara membersihkan BBLR ?
a. Segera setelah lahir tubuh bayi dikeringkan dengan kain lunak yang bersih dan kering, bayi tidak boleh dimandikan. Setelah tali pusat dipotong ia harus segera dibungkus dengan kain yang bersih dan kering. Agar tetap hangat, perlu diberi penutup/topi.
b. Setiap hari bayi dibersihkan dengan kain bersih dan tubuhnya diolesi minyak kelapa bersih yang sudah dihangatkan.
c. Setelah 3-7 hari atau bila bayi sudah tampak lebih kuat (salah satu tandanya : bayi mengisap ASI lebih kuat/lebih baik), bayi bisa dibersihkan dengan menggunakan air hangat.

Apa yang perlu diperhatikan dalam merawat BBLR ?
a. Menjaga agar tubuh bayi tetap hangat sampai ia menjadi lebih kuat dan beratnya menjadi normal. Hal ini penting karena BBLR mudah meninggal atau terkena penyakit bila tubuhnya dingin.
b. Memberikan air susu ibu (ASI) secepatnya setelah lahir. ASI diberikan sebanyak mungkin dalam porsi sedikit-sedikit dan sering setiap bayi menginginkan dan sesuai kemampuan bayi. Perlu dijaga agar bayi jangan sampai tersedak. Pemberian ASI atau susu sedini mungkin penting sekali bagi BBLR agar beratnya cepat bertambah dan menjadi normal.
c. Membersihkan luka tali pusat dengan bersih dan teratur memakai betadin atau povidin yodium. Luka tali pusat yang sudah dibersihkan tidak boleh dibubuhi ramuan. Tali pusat dibungkus dengan kasa steril yang dibasahi betadin atau povidin.
d. Menjauhkan bayi dari orang sakit. Misal bila ibu batuk pilek, ibu memakai kain penutup pada hidung dan mulut pada waktu menyusui bayi.

Bagaimana menjaga BBLR agar tetap hangat ?
a. Bayi tidak boleh diletakkan di tempat yang banyak angin ( seperti di depan pintu atau jendela yang terbuka) dan di ruangan yang banyak orang.
b. Tubuhnya dibungkus dengan kain bersih yang lembut dan kepalanya ditutup dengan topi atau tutup kepala yang bersih.
c. Setiap hari, secara teratur tubuh bayi diolesi dengan minyak kelapa yang sudah dihangatkan.
d. Pakaian dan kain pembungkus diganti bila basah. Bayi berat lahir rendah tidak seperti bayi normal. Ia lebih banyak tidur dan sering tidak menangis walaupun popoknya basah. Karena itu, pakaian bayi harus sering diperiksa secara teratur dan teliti. Sering kain pembungkus luarnya tidak basah, tetapi di bagian dalamnya basah.
e. Bayi harus sering dipeluk di dada ibu untuk mendapatkan kehangatan. Namun bila bayi terlalu kecil, diupayakan agar bayi tidak terlalu sering diangkat.
f. Menjaga kehangatan ruangan/lingkungan sekitar bayi, misalnya memasang lampu, membatasi masuknya udara dingin, menempatkan botol berisi air panas di dekat bayi, dan lain-lain.

Apa tanda-tanda BBLR yang terkena serangan dingin ?
a. Mula-mula kaki bayi teraba lebih dingin daripada tubuhnya.
b. Bila bayi tidak cepat dihangatkan, wajah dan ujung-ujung jarinya akan pucat kebiruan.

Apa akibat serangan dingin pada BBLR ?
a. Tubuh bayi sulit dihangatkan kembali.
b. Bayi mudah terkena penyakit yang mengancam hidupnya.
c. Bayi mungkin meninggal bila suhu tubuhnya semakin turun.

Apa yang perlu diperhatikan bila menyusui BBLR ?
1. Sebelum menyusui, tangan ibu dicuci dengan air dan sabun.
2. Payudara ibu diurut kearah puting susu agar ASI dapat keluar dengan lancar.
3. Kedua puting susu dibersihkan dengan kapas atau kain bersih yang sudah dibasahi dengan air matang hangat.
4. Bayi dipangku pada posisi tegak. Puting susu dimasukkan ke dalam mulut bayi sampai bagian berwarna cokelat di sekitar puting tertutup oleh mulut bayi.
5. Bila bayi tidak dapat menghisap dengan kuat, ibu dapat membantu memegangi/menyangga dagu bayi.
6. Bila bayi tertidur pada waktu menyusu, bayi dibangunkan dengan menepuk-nepuk pipinya. Hal ini penting karena bayi dengan berat lahir rendah lemah, malas mengisap dan cepat tidur, padahal ia harus banyak minum ASI.

Bagaimana cara memberikan ASI pada BBLR ?
a. Bayi disusui segera setelah lahir. Susu jolong (kolostrum) yang berwarna kekuningan dan keluar pertama kali dari payudara ibu langsung disusukan kepada bayi (jangan dibuang).
b. Bayi disusui sesering mungkin, sedikitnya 2-3 kali pada pagi hari, 2-3 kali pada siang hari, 2-3 kali pada sore hari dan 2-3 kali pada malam hari (kalau perlu ibu bangun pada malam hari untuk menyusui bayinya).
c. Setiap selesai menyusu, bayi dipangku dan ditegakkan sambil ditepuk-tepuk punggungnya agar udara dalam perut dapat keluar.
d. Sisa-sisa ASI di mulut dibersihkan dengan kapas atau kain bersih yang dibasahi air hangat.
e. Bayi diawasi sampai kira-kira 15-30 menit sesudah disusukan.

Apa yang perlu diperhatikan ketika BBLR disusui ?
a. Apakah bayi menjadi biru ?
b. Apakah bayi menjadi sesak nafas, yang ditandai dengan adanya cekungan di bagian tengah pangkal leher atau ulu hati.
c. Apakah keluar susu dari hidung.
d. Apakah perut bayi menjadi kembung.

Apa yang perlu dilakukan bila tanda-tanda bahaya pada BBLR terjadi ?
Yang perlu dilakukan meskipun hanya satu dari tanda-tanda bahaya terjadi adalah :
a. Menyusui dihentikan sementara.
b. Memeriksa apakah :
- ASI masuk saluran pernafasan, yang ditandai dengan bayi terbatuk-batuk, menjadi biru atau susu keluar dari hidung.
- Mulut bayi tidak sepenuhnya rapat menghisap puting ibu, sehingga perut kembung.
c. Bila ASI masuk saluran pernafasan, bayi ditelungkupkan, dengan posisi kepala lebih rendah dari tubuhnya, kemudian punggung bayi ditepuk-tepuk agar ASI keluar. Kalau bayi tetap biru, segera dibawa ke dokter, Rumah Sakit atau Puskesmas.
d. Bila puting ibu tidak sepenuhnya masuk ke dalam mulut bayi, maka payudara harus dimasukkan lebih dalam ke mulut bayi sampai puting dan kulit berwarna cokelat tertutup oleh mulut bayi.

Apa tanda BBLR yang telah cukup menyusu ?
a. Bayi tertidur pulas setelah kenyang menyusu.
b. Bayi akan buang air beberapa kali dalam sehari.
c. Bayi akan buang air besar agak padat 1-5 kali setiap hari secara teratur.
d. Berat badan akan semakin bertambah.

Kapan BBLR diperiksakan ke dokter/Rumah Sakit/Puskesmas ? BBLR harus diperiksakan ke dokter/ Rumah Sakit/Puskesmas bila :
a. Bayi menjadi lebih lemah dan kurang dapat menghisap puting ibu walaupun sudah dibantu.
b. Bayi tiba-tiba kurang mau minum, tidak seperti biasanya.
c. Bayi kejang-kejang dengan atau tanpa mulut mencucu.
d. Tali pusat bayi berdarah, kemerahan, berbau atau bernanah.
e. Bayi demam.
f. Tubuh, tangan dan kaki bayi tetap dingin, walaupun ia sudah dibungkus dengan kain hangat, kepalanya diberi topi dan didekap.
g. Bayi bernafas dengan cepat atau sulit bernafas.
h. Bayi sulit dibangunkan, yang mungkin disebabkan kesadaran yang menurun.
i. Bayi tampak kuning, terlihat lebih jelas pada hidung, pipi dan bagian muka lainnya.
j. Bayi mencret atau muntah-muntah.
l. Bayi mulai merintih, tidak menangis seperti biasanya.

Bagaimana mencegah BBLR pada masa hamil ?
a. Ibu hamil makan lebih banyak atau 1 kali lebih sering daripada sebelum hamil.
b. Ibu hamil memeriksakan kehamilannya secara teratur minimal 4 kali. Bila kenaikan berat badannya kurang dari 1 kg per bulan, ia perlu segera meminta pertolongan ke Puskesmas.
c. Ibu hamil minum tablet besi secara teratur setiap hari 1 tablet, minimal 90 tablet. Tablet besi dapat diperoleh di Posyandu, Pondok bersalin di desa dan Puskesmas.
d. Ibu hamil mengurangi kerja yang melelahkan, mendapat istirahat yang cukup dan tidur lebih awal.
e. Menjaga jarak antar kehamilan paling sedikit 2 tahun.

Apa yang perlu diberitahukan kepada ibu BBLR ?
a. Cara merawat BBLR.
b. Cara menyusui.
c. Tanda-tanda BBLR perlu mendapat perhatian khusus.
d. Kapan perlu segera memeriksakan BBLR.
e. Cara mencegah terjadinya BBLR pada masa kehamilan.
 
(idionline/NeT)



Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah
PDF
Print
E-mail








Sunday, 18 February 2007
ImagePenulis: M. Sholeh Kosim
Halal Guide -- Setiap pasangan suami-istri tentu mendambakan bayi mereka lahir normal, yaitu berat lahir antara 2.500-4.000 gram, cukup bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan kongenital (cacat bawaan) yang berat.

Namun, ada kalanya keinginan tersebut tidak terwujud, misalnya bayi lahir kurang bulan atau bayi berat lahir rendah (BBLR). Kenyataan ini sebetulnya jangan menjadikan orang tua patah semangat, karena kemajuan teknologi kedokteran dan didukung kemauan keras orang tua yang memiliki BBLR, maka bayi itu dapat bertahan hidup.

Tulisan ini dimaksudkan untuk memberi informasi, edukasi kepada masyarakat awam dalam rangka. Hari Anak Nasional dan Ulang Tahun Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2.500 gram, tanpa memandang usia kehamilan. BBLR dibedakan menjadi dua bagian: pertama, BBL sangat rendah bila kahir berat lahir kurang dari 1.500 gram, dan kedua, BBLR bila berat lahir antara 1.501-2.499 gram

Penyebab BBLR sangatlah multifaktorial, antara lain asupan gizi ibu sangat kurang pada masa kehamilan, gangguan pertumbuhan dalam kandungan (janin tumbuh lambat), faktor plasenta, infeksi, kelainan rahim ibu, trauma, dan lainnya.

Pada saat persalinan, BBLR mempunyai risiko kurang menyenangka, yaitu asfiksia atau gagal untuk bernapas secara spontan dan teratur saat atau beberapa menit setelah lahir. Hal itu diakibatkan faktor paru yang belum matang. Risiko lainnya adalah hiportemia (suhu tubuh 6,5 167 C). Karena itu, perhatian dan pelayanan atau perawatan BBLR dimulai sejak lahir dan sebaiknya persalinannya ditolong oleh tenaga kesehatan dan dilakukan di puskesmas, rumah sakit, atau rumah sakit bersalin)

Perawatan BBLR

Prinsip penting dalam perawatan BBLR setelah lahir adalah mempertahankan suhu bayi agar tetap normal, pemberian minum, dan pencegahan infeksi. Bayi dengan BBLR juga sangat rentan terjadinya hiportemia, karena tipisnya cadangan lemak di bawah kulit dan masih belum matangnya pusat pengatur panas di otak. Untuk itu, BBLR harus selalu dijaga kehangatan tubuhnya.

Cara paling efektif mempertahankan suhu tubuh normal adalah sering memeluk dan menggendong bayi. Ada suatu cara yang disebut metode kangguru atau perawatan bayi lekat, yaitu bayi selalu didekap ibu atau orang lain dengan kontak langsung kulit bayi dengan kulit ibu atau pengasuhnya dengan cara selalu menggendongnya. Cara lain, bayi jangan segera dimandikan sebelum berusia enam jam sesudah lahir , bayi selalu diselimuti dan ditutup kepalanya, serta menggunakan lampu penghangat atau alat pemancar panas.

Minum sangat diperlukan BBLR, selain untuk pertumbuhan juga harus ada cadangan kalori untuk mengejar ketinggalan beratnya. Minuman utama dan pertama adalah air susu ibu (ASI) yang sudah tidak diragukan lagi keuntungan atau kelebihannya. Disarankan bayi menyusu ASI ibunya sendiri, terutama untuk bayi prematur. ASI ibu memang paling cocok untuknya, karena di dalamnya terkandung kalori dan protein tinggi serat elektrolit minimal.

Namun, refleks menghisap dan menelan BBLR biasanya  masih sangat lemah, untuk itu diperlukan  pemberian ASI peras yang disendokkan ke mulutnya atau bila sangat terpaksa dengan pipa lambung. Susu formula khusus BBLR bisa diberikan bila ASI tidak dapat diberikan karena berbagai sebab. Kekurangan minum pada BBLR akan mengakibatkan ikterus (bayi kuning)

BBLR sangat rentan terhadap terjadinya infeksi sesudah lahir. Karena itu, tangan harus dicuci bersih sebelum dan sesudah memegang bayi, segera membersihkan bayi bila kencing atau buang air besar, tidak mengizinkan menjenguk bayi bila sedang menderita sakit, terutama infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), dan pemberian imunisasi sesuai dengan jadwal.

Untuk tumbuh, BBLR harus mendapat asupan nutrien berupa minuman mengandung karbohidrat, protein, lemak, serta vitamin yang lebih dari bayi bukan BBLR. Penting dipertahikan agar zat tersebut betul-betul dapat digunakan hanya untuk tumbuh, tidak dipakai untuk melawan infeksi. Biasanya BBLR dapat mengejar ketinggalannya paling lambat dalam enam bulan pertama.


BBLR : semua bayi dengan BBL < 2500 gr
Resiko kesakitan, resiko kematian cukup tinggi oleh karena :
1.       gangguan pertumbuhan
2.      imaturitas organ
Insiden BBLR : 15,5 – 17 % dari kelahiran hidup 95 % di negara sedang berkembang 30 – 40 % disebabkan KMK
Penyebab utama kematian
1.       afiksia
2.      sindroma gangguan pernapasan
3.      infeksi
4.      komplikasi hipotermia
BBLR terdiri dari 2 kategori
1.       BKB UK < 37 minggu : makin kecil umur kehamilan makin kurang perkembangan organ2
2.      KMK BB lahir < BB lahir umur kehamilan tetentu : < persentil 10 dari berat spesifik berdasarkan umur kehamilan
BBLR dapat di klasifikasikan sbb berdasarkan BB lahir :
1. BBLR : BBL < 2500 gr
2. BBLSR : BB 1000 – 1500 gr
3. BBLASR : BB < 1000 gr
Berdasarkan umur kehamilan :
1.       kurang bulan / pretem / prematur UK < 37 mgg
2.      cukup bulan / full term / Aterm UK 37 – 42 mgg
3.      lebih bulasn atau post term / serotinus UK > 42 mgg.
Penyebab
·         faktor janin
·         gawat janin
·         kehamilan multipel
·         kelainan kromosom
·         infeksi
·         faktor plasenta previa
·         plasenta previa
·         abrupsio plasenta
·         difungsi plasenta
·         faktor lahir
·         inkompetensi serviks
·         faktor ibu
·         polihidramnion
·         Infeksi
·         Hipertensi
·         Penyakit kronis ( jantung, ginjal dsb)
·         Malnutrisi, anemia
·         Perokok, alkohol, norkotika
·         Dan banyak faktor lain
B. KEMUNGKINAN PENYAKIT PADA BBLR
o    bayi prematur
·         gangguan pernapasan idiopatik oleh karena : surfaktan kurang sehingga olveoli colaps, imaturitas organ paru
·         pnemonia aspirasi
·         perdarahan intraventrikuler
·         fibrosi pada retina
·         hiperbilirubin
o    Bayi KMK
·         aspirasi meconeum pneumotorak
·         kadar Hb. Meningkat ol : hipoksi kronis dalam uterus
·         hipoglikemia
·         afiksia, perdarahan baru masif
·         hipotermia
·         infeksi sepsis
C. PENATALAKSANAAN PROBLEM PADA BBLR YAITU :
o    bentuk tubuh
1.       permukaan tubuh relatif lebih luas sehingga BBLR banyak kehilangan panas dan cairan melalui kulit]
2.      prinsip pencegahan hipotermia
·         tunda memandikan bayi pakai minyak kelapa
·         tempatkan pada inkubator atau cfies hangat
·         perhatika status cairan bila perlu pasang infus
·         bungkus bayi dengan slimut metode kanguru
·         bila pwerlu O2
3.      Nutrisi
1.       minum pada bayi prematur
·         pada 2 jam I. beri asi (coba Dex . 5 %) untuk cegah turunnya BB > 10 %
·         asi diberiakn dengan pipet / sendok sedikit2
·         susu yang mengandung lemak (mudah cernak)
·         frekuensi pemberian 3 jam sekali
2.      pada bayi KMK
·         refleks hisap sdh. Membaik
·         enzim pencernaan > aktif
·         cadangan glikogen sedikit mudah hipoglikemia
·         pemberian cairan parenteral terus s/d enteral tercukupi
D. TEKNI PEMBERIAN MINUM PADA BBLR
·         miring kekanan ½ duduk, kepela dan bahu 30 derajat
·         Kehangatan bayi cukup
·         Perhatikan K/U bayi : biru, perut kembung, gangguan nafas
·         Pengamatan setelah minum
·         Minum sedikit2 penambahan susu tidak > 5 cc
·         Setelah minum letakan bayi posisi ½ duduk
E. PEMANTAUAN
1.       Muntah : penyebabnya regurgitasi (belum menerima formula. Tindakan kurangi pemberian formula
2.      Distensi : tertelan udara yang berlebihan. Tindakan puasakan K/P pasang NGT, observasi
F. MASALAH – MASALAH YANG TERJADI PADA PREMATUR
§  mudah kehilangan panas, mudah dehidrasi (betuk tubuh)
§  mudah kedinginan lemak subcutan masih tipis
§  perdarahan otak : sestim syaraf otak belum matang (pmb. Darah rapuh)
§  hiperbilirubinnemia : sestimenzim hati belum sempurna sering terjadi serangan apneu : karena adanya sumbatan secret pada jalan nafas (reflek sehingga mudah terjadi aspirasi pneumonia)
§  RDS (Respratory Distress Syndroma) yang ditandai dengan sianosi, tangisan, merintih, sesak nafas
§  Adanya rektrasi dada saat bernafas, RDS timbul beberapa jam setelah lahir/timbul segera setelah lahir dan keadaan semakin buruk. Penyakit ini diderita terutamu pada bayi U.K < 34 mgg. Hal ini karena surfaktan belum cukup terbentuk
G. FAKTOR RESIKO YANG BERKAITAN DENGA PERSALINAN PREMATUR
riwayat partus prematur / abortus, factor saosial seperti social ekonomi, usia ibu (< 20 atau > 40 tahun), ibu pencandu rokok, narkotik, alcohol, penyakit infeksi pada ibu, kehamilan ganda
H. DYSMATUR/SMAL FOR DATE/SMAL FOR GESTASIONAL/KMK
Adalah bayi lahir dengan BBL < BB seharusnya untuk masa kehamilan, hal ini karena mengalami gangguan pertumbuhan dalam kandungan dan merupakan KM K
·         Karatekristik :
o    Bentuk tubuh sama dengan premature, untuk itu memiliki persoalan pada keseimbangan tubuh dan cadangan makanan kurang
o    Fungsi organ tubuh : bayi inim emiliki sifat/fungsi organ sesuaia dengan umur kehamilannya jadi miskipun BB rendah tetapi fungsi organ tubuhny sudah matang
·         Etiologi
Penyebab bayi dismatur sering tidak diketahui pasti, tetapi kemungkinan :
·         Kelainan kromosom
·         Infeksi intra uterin seperti toxoplasma, rubella
·         Penyakit ibu yang mengganggunutrisi janin?mengganggu sirkulasi uteroplasenta al : preeklamsi, hipertensi, DM, gangguan ginjal
       I.            ASUHAN KEPERAWATAN ATAU KEBIDINAN
·         Pengkajian
Pada anamnesa :
·         Masa gestasi < sembilan bulan
·         BBL < 2500 gr
Pemeriksaan fisik :
·         keadaan umum : baik, lemah, tangisan kuat/lemah, merintih
·         TTV : suhu normal (36,5 C – 37,5 CC RR (40 – 60 X/menit) N (120 – 160 X/menit)
·         Luas pemukaan tubuh relatif > BB-nya
·         Jaringan lemak subcutan
·         Reflek : hisap / menelan serta reflek lainnya koordinasinya baik / kurang
·         Bati dalam keadaan stabil / keadaan patologisnya teratasi/belum
J. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.       Gangguan termoregulasi B/D pusat pengaturan tubuh belum sempurna
2.      gangguan pernapasan B/D imaturasi organ paru
3.      resiko hipotermi/hipoglikemia B/D cadangan lemak bawah kulit kurang
4.      cemas keluarga B/D kurang pengetahuan perawatan BBLR
K. PREMATUR MURNI
Adalah neonatus dengan usia kehamilan < 37 mmg BB sesuai usia kehamilan, desebut juga neonatus preterm/BBLR
L. KARAKTERISTIK : TANDA – TANDA
1.       BB < 2500 gr, PB < 45 cm, lingkar kepala < 33 cm, lingkaran dada < 30 cm
2.      masa gestasi < 37 mmg. Gerakan kurang aktif, otot masih hipotinus
3.      kepala > besar dari badan, rambut tipis, halus, UUB satural lebar
4.      telingan elastis, dqaun telinga menetes pada kepala
5.      pernapasan belum teratur dan sering mengalami apneu
6.      putting susu belum terbentuk dengan sempurna
7.      kulit tipis transpara, lanugo banyak terutama si dahi, pelipis dan lengan
8.     lemak subcutan kurang
9.      genetalia belu sempurna : pada laki2 testis belum turun, pada wanita labia mayora belum terbentuk
10.  reflek hisap dan menelan serta reflek batuk masih lemaH
Disusun Oleh :
Jovanrius Dac'hi