Rabu, 24 Agustus 2011

Pelayanan Gizi


PELAYANAN GIZI DI RUMAH BERSALIN DAN PUSKESMAS

Dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat akan penting nya pelayanan kesehatan terutama pada pemenuhan gizi. Fakultas kedokteran di perguruan tinggi memberikan pelatihan untuk bidan dan perawat yang dilakukan oleh lembaga-lembaga di bawah departeman kesehatan serta sekolah sekolah swasta maupun akademi. Model saat ini untuk program pelatihan formal bagi seorang bidan pada dasarnya diarahkan untuk 3 tahun tingkat diploma. Diploma ini memakan waktu 3 tahun dari pelatihan kebidanan setelah SMA. Pemerintah berusaha untuk mempercepat pengurangan kematian ibu,distribusi,dan peranan bidan tingkat desa. Sekarang, sebagian dari bidan telah dilatih untuk memberikan palayanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakan.Bidan ini dilatih dengan program tipe “A” yang di berikan untuk priode satu tahun. Program ini telah beroprasi selama 6 tahun(1990-1996). Namun hasil pelatihan jenis ini dalam hal kualitas pelatihan telah dipertayakan. Hal ini terjadi karena:
• Para bidan bagi peserta pelatih untuk pengiriman cukup pengalaman terbatas.
• Banyak bidan yang terlatih masih mudah, terutama di usia sekitar 18-19 tahun.
Faktor ini menambah tekanan yang dihadapi oleh para bidan yang diposting langsung ke desa setelah mereka selesai sekolah kebidanan. Hal ini sering menyebabkan ketidakpercayaan dan kurang nya dukungan dari masyrakat (soemantri, 2003)
Untuk meningkatkan pelayanan pemenuhan gizi,baik di rumah bersalin maupun di puskesmas.Maka pemerintah memberikan asuransi kesehatan masyarakat bagi masyrakat yang kurang mampu dengan alokasi anggaran kesehatan melalui APBN. Setiap tahun alokasi anggaran mangalami peningkatan setiap tahun tetapi tidak dalam konsisten.Masih di anggap jauh di bawah tingkat inflasi akibat krisis ekonomi berkepanjangan. Hal ini mengakibatkan anggaran sektor kesehatan benar-benar menurun. (kompas 4 mei,1995)
Status gizi dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bagi bayi maupun ibu hamil.Gizi yang buruk pada ibu hamil dapat berkontribusi untuk tingkat kematian ibu. Ada cara untuk meningkatkan palayanan terutama pada gizi dengan pendidikan kesehatan tentang gizi.
A.Menyusun menu
Dalam memberikan makanan yag baik terhadap individu terutama pasien, maka rumah bersalin dan puskesmas harus memperhatikan beberapa aspek yaitu: kemampuan tubuh itu sendri dalam mencerna zat gizi, umur seseorang,aktivitas yang dilakukan dan kondisi-kondisi tertentu seperti sakit,hamil,dan menyusui. Langkah yang dapat digunakan untuk merencanakan menu seimbang yaitu: setiap pagi,siang dan malam makan selinganan hendaknya disediakan bermacam-macam makanan untuk mendapatkan variasi menu yang beranekaragam.Karena setiap makanan mempunyai kelebihan dan kekurangan nilai gizi seperti banyak mengandung vitamin C tetapi rendah vitamin A.Apabila diperlukan maka variasi dari menu ini dapat ditukar setelah berjalan beberapa saat.
B.Memilih bahan makanan
Dalam pemilihan bahan makanan harus diperhatikan beberapa hal yaitu: Kesegaran , bau , warna , keutuhan. Dan yang paling penting kandungan zat gizi dalam zam makanan tersebut.Pemilihan bahan makanan haruslah berhati-hati,karena suatu bahan makanan tidak mungkin langsung sampai ke konsumen serta tidak adanya proses tertentu sehingga zat makanan resebut mempunyai nilai gizi.Kegiatan pengadaan bahan makanan sehingga bahan makanan tersebut sampai kepada konsumen yaitu melalui proses pengeringan terlebih dahulu yang dimaksudkan agar bahan makanan tersebut tidak cepat basi karena pengaruh mikroba yang ada di dalamnya.Kemudian setelah bahan makanan tersebut di keringkan langkah selanjutnya dengan pengangkutan makanan zat gizi tersebut kepada konsumen yang memerlukan.Akhirnya zat gizi yang diperluknan sampai ke tangan konsumen untuk di gunakan langsung atau di simpan terlebih dahulu untuk persedian.Zat makanan yang telah di keringkan sebelum sampai ke konsumen juga harus dilakukan proses pengemasan dimana ada yang dimasukkan dalam plastik, kaleng, botol dan sebagainya. Perlu diperhatikan ketika melakukan pengemasan harus memenuhi syrat yang baik sehingga akan mengurangi kerusakan dan penghamburan bahan makanan. Hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan bahan makanan yaitu:
1. Warna
Ada beberapa bahan makanan yang akan memberikan corak tertentu sehubung dengan kadar gizinya apabila terjadipenurunan kualitas.Maksud di sini seperti daging sapi yang seharusnya merah segar menjadi kebiruan,demikian juga ikan laut yang semula segar menjadi kebiru-biruan, terkelupas dan lembek.Selain daging ikan, perubahan warna juga terjadi pada sayuran hijau segar menjadi kekuningan menjadi kusam selain perubahan warna secara alami pada bahan makanan juga perlu diwaspadai adanya pemberian zat pengawet, atau pewarna yang digunakan apakah cocok buat makan atau tidak.
2. Bau
Bahan makanan yang mempunyai nilai gizi yang tinggi serta berkualitas baik akan member bau yang sedap, segar, enak, dan tidak bau busuk. Ini dikarenakan makanan yang biasanya sudah memerlukan bau tidak sedap,kandungan gizi yang terkandung didalamnya sudah rusak yang dapat menimbulkan keracunan karena telah terkontaminasi dengan bakteri.
C.Mengelolah bahan makanan/Menu
Makanan yang sebelumnya masih mentah dan sulit dicerna oleh tubuh akan menjadi mudak karena proses pengolahan yang tepat. Dengan memasak bahan makan, maka bahan makan tersebut menjadi lumat,midah dicerna dan diserap oleh tubuh.Pada umumnya untuk bagian makanan yang tidak dapat dimakan itu mempunyai nilai gizi yang rendah.Selain itu juga perlu diperhatikan cara pengolahan yang baik. Misalnya makanan untuk anak,bahan makanan jangan dimasak terlalu pedas yang mengakibatkan bahan makanan tersebut sulit untuk dikonsumsi.

D.Menyajikan makanan
Cara penyajian makanan berbeda-beda untuk setiap orang walaupun sebenarnya mempunyai nilai gizi yang sama.Makanan yang dihidangkan dengan cukup menarik dan ditempatkan ditempat yang bersih maka akan menggugah selera bagi semua yang melihatnya.Berbeda sekali dengan zat gizi yang diletakan seenaknya tanpa penyajian yang menarik serta ditaruh ditempat yang kotor.Selain kurang menarik juga akan mengurangi kadar gizinya karena memungkinkan telah terkontaminasi dari bakteri yang berasal dari tempatnya yang kotor tersebut.Hal penting yang perlu doperhatikan dalam hal ini adalah penyusunan dan penyajian menu harus tidak boleh melupakan kebutuhan 4 sehat 5 sempurna.
E.Tindak lanjut hasil pendidikan kesehatan
1.Observasi/pemantauan status gizi
Dalam melakukan pemantauan status gizi dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu langsung dan tidak langsung.
a) Pengukuran langsung
Ini bisa dilakikan dengan pengukuran antropometri , klinis , biokimia , dan biofisik. Pengukuran antropometri digunakan untuk memantau dimensi dan konsumsi tubuh pada berbagai tingkat umur.Biasanya digunakan untuk mengukur ketikseimbangan asupan protein dan energy yang terlihat dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Setelah terjadi perubahan-perubahan pada individu seperti perubahan jaringan epitel(mata , kulit , rambut , mukosa).Metode klinis ini digunakan untuk mendeteksi tanda- tanda kekurangan zat gizi dengan melakukan pemeriksaan riwayat penyakit.Pemeriksaan laboraturium digunakan untuk mendukung pemeriksaan klinis. SEdangkan pemeriksaan biofisik dengan melihat kemampuan fungsi dan perubahan struktur jaringan.
b) Pengukuran tidak langsung
Dapat dilakukan dengan survey konsumsi,stastik vital dan factor ekologi.Survey konsumsi dilakukan untuk melihat jumlah dan macam gizi yang dikonsumsi.Dengan menggunakan statistic vital akan digunakan untuk menganalisis data statistic kesehatan seperti angka kesakitan dan kematian karena penyakit tertentu,angka kematian berdasarkan umur seseorang dan lain-lain.Pengukuran dengan factor ekologi digunakan untuk mengetahui penyebab malnutrisi.
2 Kolaborasi dan rujukan
Adapun departemen yang berkecimpung di dalam upaya perbaikan gizi keluarga adalah departemen kesehatan,departemen pertanian,departeman agama,departemen dalam negri,badan koordinasi keluarge berencana nasional,dan departemen pendidikan nasional.Peranan pemerintah dalam hal rujukan dan kolaborasi yaitu menetapkan suatu kebijakan dengan mengeluarkan instruksi presiden no.8 tahun 1999 tentang gerakan nasional penanggulangan masalh pangan dan gizi.Dengan adanya instruksi ini setiap institusu diwajibkan saling bahu membantu mengatasi permasalah gizi nasional sehingga akan tercipta SDM yang lebih berkompoten dengan didukung oleh sumber gizi yang memadai.Sedangkan partisipasi masyarakat sendiri juga menjadi hal penting.usaha perbaikan gizi keluarga dan masyrakat yang telah direncanakan tidak mungkin akan tecapai tanpa partisipasi masyrakat sebagai objek dan subjek gizi yang diterapkan. (proverawati,2009)






DAFTAR PUSTAKA
• The Indonesian Minister of Health’s statement on health budgeting (Kompas, 4 May, 1995:3).
• Soemantri (2003), Ibid
• Atika proverawati,skm,Mph dan Siti asfuah,skep,Ns, Gizi untuk kebidanan, 2009, Yogyakarta:nuha medika

1 komentar:

  1. A detailed review of merit casino in the UK
    The company claims to offer one of the best gaming products at the moment, an exclusive bonus offer of over £500 for new 메리트 카지노 쿠폰 players.

    BalasHapus