Rabu, 24 Agustus 2011

MDGS (Millennium Development Goals)




APAKAH MDGs ITU?
Komunitas Internasional melalui Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium PBB di New York pada bulan September tahun 2000 telah mendeklarasikan suatu kesepakatan global yang disebut Deklarasi Milenium. Deklarasi yang disetujui oleh 189 negara dan ditandatangani oleh 147 Kepala Pemerintahan, Kepala Negara dan Tokoh-tokoh dunia ini menghasilkan 8 Sasaran Pembangunan Milenium atau Millenium Development Goals (MDGs). Kedelapan Sasaran Pembangunan Milenium ini telah menjadi salah satu acuan penting yang ingin dicapai dalam pembangunan di Indonesia sejak tahun 2000 sampai 2015.

Secara singkat MDGs berisikan kesepakatan dunia untuk menanggulangi/mengurangi kemiskinan, kelaparan, kematian ibu dan anak, penyakit, buta aksara, diskriminasi perempuan, penurunan kualitas lingkungan hidup dan kurangnya kerjasama dunia.
Bagaimana sejarah tentang MBGs tersebut?
Sasaran Pembangunan Millennium (bahasa Inggris : Millennium Development Goals atau disingkat dalam bahasa Inggris MDGs) adalah delapan tujuan yang diupayakan untuk dicapai pada tahun 2015 merupakan tantangan tantangan utama dalam pembangunan diseluruh dunia. Tantangan-tantangan ini sendiri diambil dari seluruh tindakan dan target yang dijabarkan dalam Deklarasi Milenium yang diadopsi oleh 189 negara dan ditandatangani oleh 147 kepala pemerintahan dan kepala negara pada saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium di New York pada bulan September 2000. [1]
Pada September 2000, Pemerintah Indonesia, bersama-sama dengan 189 negara lain, berkumpul untuk menghadiri Pertemuan Puncak Milenium di New York dan menandatangani Deklarasi Milenium. Deklarasi berisi sebagai komitmen negara masing-masing dan komunitas internasional untuk mencapai 8 buah sasaran pembangunan dalam Milenium ini (MDG), sebagai satu paket tujuan terukur untuk pembangunan dan pengentasan kemiskinan. [2] Penandatanganan deklarasi ini merupakan komitmen dari pemimpin-pemimpin dunia untuk mengurangi lebih dari separuh orang-orang yang menderita akibat kelaparan, menjamin semua anak untuk menyelesaikan pendidikan dasarnya, mengentaskan kesenjangan jender pada semua tingkat pendidikan, mengurangi kematian anak balita hingga 2/3 , dan mengurangi hingga separuh jumlah orang yang tidak memiliki akses air bersih pada tahun 2015.


Apakah sajakah sasaran dari MDGs tersebut!
1. Mengentaskan kemiskinan ekstrim dan kelaparan (MDG ke-1)
• Target 1: Mengurangi jumlah penduduk yang mengalami kemelaratan ekstrim hingga separuhnya
• Target 2: Mengurangi jumlah penduduk yang mengalami kelaparan hingga separuhnya
2. Mewujudkan pendidikan dasar bagi semua (MDG ke-2)
• Target 3: pada tahun 2015 semua anak Indonesia baik laki-laki maupun perempuan mampu memperoleh pendidikan dasar yang lengkap.
. Mendorong adanya kesetaraan jender dan pemberdayaan perempuan (MDG ke-3)
Target 4: Menghilangkan perbedaan jender pada tingkat pendidikan dasar dan menengah
4. Mengurangi jumlah kematian anak (MDG ke-4)
Target 5: pada tahun 2015 dapat menurunkan kematian anak-anak usia di bawah 5 tahun (balita) hingga dua per tiganya (dari kondisi tahun 1990).

5. Meningkatkan derajat kesehatan ibu (MDG ke-5)
• Target 6: pada tahun 2015 dapat menurunkan tingkat kematian ibu dalam proses melahirkan hingga tiga per empatnya (dari kondisi tahun 1990)

6. Memerangi penyakit HIV/AIDS, malaria, dan penyakit lainnya (MDG ke-6)
• Target 7: Menghentikan kecenderungan penyebaran HIV/AIDS di Indonesia
• Target 8: Menghentikan kecenderungan penyebaran Malaria dan penyakit-penyakit utama lainnya di Indonesia.

7. Menjamin kelestarian lingkungan hidup (MDG ke-7)
• Target 9: Mengintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan kedalam kebijakan dan program-program Pemerintah, mengurangi hilangnya sumber daya lingkungan
• Target 10: Mengurangi jumlah penduduk yang tidak memiliki akses kepada air minum sehat dan sanitasi dasar hingga separuhnya.
• Target 11: Mencapai perbaikan yang signifikan bagi kehidupan penduduk yang tinggal di daerah-daerah kumuh hingga separuhnya.

8. Mengembangkan kemitraan global untuk tujuan pembangunan (MDG ke-8)
• Target 12: Mengembangkan lebih jauh lagi perdagangan terbuka dan sistem keuangan yang berdasarkan aturan, dapat diterka dan tidak ada diskriminasi. Termasuk komitmen terhadap pemerintahan yang baik, pembangungan dan pengurangan tingkat kemiskinan secara nasional dan internasional.
• Target 13: Membantu kebutuhan-kebutuhan khusus negara-negara kurang berkembang, dan kebutuhan khusus dari negara-negara terpencil dan kepulauan-kepulauan kecil. Ini termasuk pembebasan-tarif dan kuota untuk ekspor mereka; meningkatkan pembebasan hutang untuk negara miskin yang berhutang besar; pembatalan hutang bilateral resmi; dan menambah bantuan pembangunan resmi untuk negara yang berkomitmen untuk mengurangi kemiskinan.
• Target 14: Membantu kebutuhan-kebutuhan negara-negara berkembang dan negara-negara kepulauan kecil (melalui program pembangunan berkelanjutan bagi negara-negara kepulauan kecil dan ketentuan sidang umum ke-22).
• Target 15: Menghadapi secara komprehensif dengan negara berkembang dengan masalah hutang melalui pertimbangan nasional dan internasional untuk membuat hutang lebih dapat ditanggung dalam jangka panjang.
• Target 16: Mengembangkan usaha produktif yang layak dijalankan untuk kaum muda.
• Target 17: Dalam kerja sama dengan pihak "pharmaceutical" untuk menyediakan akses obat penting yang terjangkau dalam negara-negara berkembang.
• Target 18: Dalam kerjasama dengan pihak swasta, membangun adanya penyerapan keuntungan dari teknologi-teknologi baru, terutama teknologi informasi dan komunikasi.
Disamping itu, Pemerintah Pusat dan pemerintah daerah dalam pertemuan ini telah berkomitmen dan menyepakati tindak lanjut upaya percepatan pencapaian MDGs dengan pembagian tugas sebagai sebagai berikut.
Rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat pada tahun 2010 dan 2011 adalah meliputi:
a) Mengintegrasikan sasaran MDGs ke dalam RPJMN 2010-2014 dan RKP mulai dari tingkat rumusan kebijakan, program, kegiatan, indikator kinerja, dan sasaran serta pembiayaan.
b) Penyusunan Peta Jalan (Roadmap) Percepatan Pencapaian Sasaran MDGs.
c) Penyusunan pedoman rencana aksi percepatan pencapaian MDGs bagi daerah.
d) Memberikan fasilitasi kepada daerah dalam penyusunan rencana aksi percepatan pencapaian MDGs di tingkat daerah.
e) Memberikan perhatian bagi daerah-daerah yang kinerja pencapaian sasaran MDGs masih tertinggal, antara lain melalui pemihakan kebijakan, alokasi sumber daya, dan penguatan kapasitas pemerintah daerah, termasuk penguatan kemitraan dengan dunia usaha untuk mendorong pelaksanaan corporate social responsibility (CSR)
f) Beberapa sasaran MDGs yang memerlukan upaya lebih keras, yaitu (a) penurunan angka kematian ibu melahirkan, (b) pencegahan penularan HIV/AIDS, dan (c) peningkatan tutupan lahan.
Upaya percepatan penurunan angka kematian ibu melahirkan, antara lain meliputi:
• peningkatan pelayanan kesehatan ibu melalui peningkatan persentase puskesmas rawat inap dan rumah sakit kabupaten/kota yang mampu memberikan pelayanan neonatal emergency; dan
• penempatan tenaga kesehatan (antara lain: dokter, bidan, sanitarian, gizi) terutama di daerah yang mengalami masalah kesehatan, khususnya di daerah terpencil, tertinggal, kepulauan, dan perbatasan yang didukung dengan regulasi yang kuat.

Sementara itu, rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan oleh pemerintah daerah pada tahun 2010 dan 2011 adalah meliputi:
a) Menyusun rencana aksi percepatan pencapaian sasaran MDGs daerah yang lebih operasional berdasarkan karakteristik daerah, kearifan lokal, dan hasil pemetaan kondisi saat ini (baseline study).
b) Mengintegrasikan rencana aksi percepatan pencapaian sasaran MDGs kedalam RPJMD dan RKPD
c) Memperkuat sistem pemantauan dan evaluasi pencapaian kinerja sasaran MDGs daerah secara berkala dan didukung dengan sistem pendataan serta pelaporan yang handal.

Catatan:
Semua target MDGs yang ingin dicapai merupakan tanggung jawab seluruh sektor baik pemerintah maupun masyarakat. Sebagai contoh, untuk mencapai target MDG ke-4 yaitu pada tahun 2015 dapat menurunkan angka kematian anak -anak usia di bawah 5 tahun (balita) hingga dua per tiganya (dari kondisi tahun 1990), tidak akan dapat dicapai melalui upaya 1 kelompok saja (misal sektor Kesehatan saja) tetapi banyak sektor lain harus berperan, misalnya: sektor ekonomi untuk mengentaskan kemiskinan yang menjadi salah satu penyebab tingginya kesakitan dan kematian, sektor pendidikan untuk mengentaskan buta aksara yang menjadi penyebab ketidaktahuan masyarakat, dsb. Contoh lain: target MDG 5 tidak akan tercapai apabila target MDG 1, 2, 3 dan 6 tidak tercapai. Sebenarnya semua target MDGs saling terkait, bila ingin mencapai semua target MDGs semua sektor dan masyarakat harus bekerja keras gotong royong, bahu-membahu, saling mengisi dan terintegrasi.
Bagaimana Sasaran Pembangunan Milenium Indonesia?
Setiap negara yang berkomitmen dan menandatangani perjanjian diharapkan membuat laporan MDGs. Pemerintah Indonesia melaksanakannya dibawah koordinasi Bappenas dibantu dengan Kelompok Kerja PBB dan telah menyelesaikan laporan MDG pertamanya yang ditulis dalam bahasa Indonesia dan kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris untuk menunjukkan rasa kepemilikan pemerintah Indonesia atas laporan tersebut. Laporan Sasaran Pembangunan Milenium ini menjabarkan upaya awal pemerintah untuk menginventarisasi situasi pembangunan manusia yang terkait dengan pencapaian sasaran MDGs, mengukur, dan menganalisa kemajuan seiring dengan upaya menjadikan pencapaian-pencapaian ini menjadi kenyataan, sekaligus mengidenifikasi dan meninjau kembali kebijakan-kebijakan dan program-program pemerintah yang dibutuhkan untuk memenuhi sasaran-sasaran ini. Dengan tujuan utama mengurangi jumlah orang dengan pendapatan dibawah upah minimum regional antara tahun 1990 dan 2015, Laporan ini menunjukkan bahwa Indonesia berada dalam jalur untuk mencapai tujuan tersebut. Namun, pencapaiannya lintas provinsi tidak seimbang.[2]
Kini MDGs telah menjadi referensi penting pembangunan di Indonesia, mulai dari tahap perencanaan seperti yang tercantum pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) hingga pelaksanaannya. Walaupun mengalamai kendala, namun pemerintah memiliki komitmen untuk mencapai sasaran-sasaran ini dan dibutuhkan kerja keras serta kerjasama dengan seluruh pihak, termasuk masyarakat madani, pihak swasta, dan lembaga donor. Pencapaian MDGs di Indonesia akan dijadikan dasar untuk perjanjian kerjasama dan implementasinya di masa depan. Hal ini termasuk kampanye untuk perjanjian tukar guling hutang untuk negara berkembang sejalan dengan Deklarasi Jakarta mengenai MDGs di daerah Asia dan Pasifik.

Referensi
1. ^ (Inggris) Badan PBB untuk Program Pembangunan: Informasi Dasar Sasaran Pembangunan Milenium
2. ^ a b (Inggris) Situs PBB untuk Sasaran Pembangunan Milenium
3. ^ (Inggris) Indonesia Progress Report on the Millenium Development Goals, 2004
4. ^ Situs Bappenas Laporan Millenium Development Goals (MDG) Indonesia
5. ^ Okezone: Pencapaian Target MDGs Terkendala Beban Utang
6. ^ Kompas:Pemerintah Akan Renegosiasi Utang Untuk Capai Target MDGs




Tidak ada komentar:

Posting Komentar